Sejarah Himbio Unpad

HIMBIO UNPAD

Himpunan Mahasiswa Biologi UNPAD merupakan suatu organisasi tingkat kemahasiswaan dibawah jurusan Biologi FMIPA UNPAD, merupakan wadah segala aktivitas bagi mahasiswa jurusan Biologi untuk menyalurkan minat dan bakatnya dalam bidang kemahasiswaan, organisasi, potensi, maupun kemasyarakatan. Mahasiswa yang memiliki nilai tambah, bukan mahasiswa yang hanya pintar dari segi akademiknya saja, tetapi selain cerdas dalam perkuliahan juga aktif dalam keorganisasian. 

 

Karena itu dari hasil inisiatif beberapa mahasiswa Biologi FMIPA UNPAD, diantaranya Sudarto Handoyono dan Effendi A. Sumardja (Ketua DP I & II) yang mengadakan pertemuan di Jl. Cilaki (lama) 29 Bandung, pada tanggal 3 November 1960. Setelah disepakati dan disetujui oleh Ketua Jurusan Biologi, maka hari itu di tetapkan sebagai hari jadi HIMBIO UNPAD.

 

Sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan di lingkungan UNPAD, HIMBIO berusaha memberikan warna bagi almamaternya dengan membina anggotanya untuk dapat menjadi yang terbaik.

 

Makna Lambang Himbio Unpad:

• Kupu-kupu mewakili dunia hewan yang bermetamorfosis secara sempurna.

• Karpelum mewakili dunia tumbuhan.

• Di dalam karpelum terdapat 3 lekukan yang artinya adalah tanggal kelahiran himbio.

• Karpelum yang berbentuk bulat serta 6 ruang karpelum yang menandakan tahun kelahiran HIMBIO.

• 11 lekukan yang berada di luar karpelum yang menandakan bulan kelahiran HIMBIO.

• Warna dasar hijau melambangkan kesuburan, dan

• Warna kuning Melambangkan kejayaan, dan kesejahteraan.

Hingga kini masa kepengurusan telah mencapai kepengurusan ke XXXVII, dengan usia Himbio yang sudah tidak muda lagi, dan sekarang sudah memasuki usia setengah abad. Namun usia Himbio yang sudah tidak muda lagi itu bukan merupakan suatu alasan untuk para penerusnya terus berkontribusi dan tetap aktif, melaksanakan amanah dan cita-cita Himbio.

 

Ketua Himbio sejak berdirinya hingga saat ini adalah :

 

Sudarto Handoyono, Effendi A. Sumardja, Nalon Tampubulon, R. Muslihat Djadjadisastra, Abdurochim, Israfain, Yayat Dhahiyat, Rusdi Jayauno, Oekan Soekotjo, Erri Noviar Megantara, Muwardi Sudarsono, Parikesit, Rodyunto, Hendra Sungkawa, Yayan Rusyadi, Fani Wiardi, Dian Agista, Yan Sophian, Agung Susilo, Didit Irmansyah, Deyna Handiyana, Didi Imam Sumardi, Ade Rahmat, Andri Haryo Saputra, Sigit Wibisono, M. Adriyansyah, Cevi Afrian, Wishal Miggy Dasanova, Agung Hasan Lukman, Gema Ikrar Muhammad, Dadieh Kurniadi, Agrida Biasukma, Edhu Enriadis Adilingga, Muhammad Nasrulah Akbar dan Muhammad Reyyan P.L, Muhammad Burhanudin Rabbany, Gianrico Juan Alifi Syaifullah, Dwiki Danang Kuncoro.