Keinginan akan terpetakannya data biodiversitas di lingkungan kampus
baik hewan maupun tumbuhan merupakan modal awal terlaksananya proyek
pemetaan distribusi burung. Dalam proyek ini, burung menjadi objek
penelitian karenan burung merupakan salah satu bioindikator yang mudah
diamati dan memiliki nilai estetika (penampilan fisik dan suara).
Sedangkan untuk pemilihan tempat, Jatinangor merupakan koridor atau
kawasan penyangga antara dua hutan lindung yaitu Gunung Manglayang dan
Taman Buru Masigit Kareumbi. Pemilihan ini turut didukung oleh Peraturan
Bupati Sumedang No. XII Tahun 2012.
Pada penelitian ini, kawasan
kampus ITB Jatinangor dibagi kedalam lima area berdasarkan tata guna
lahannya, yaitu area kegiatan mahasiswa, plasma nutfah dan bendungan,
hutan campuran, bekas sawah, dan tanaman monokultur. Setelah penelitian
dilakukan didapat hasil 42 jenis burung, 4 diantaranya endemik Jawa dan
9 diantaranya dilindungi berdasarkan PP No. VII tahun 1999 (Raja Udang
Meninting, Cekakak Jawa, Bambangan Merah, dll) dengan tingkat
keanekaragaman sedang. Distribusi burung tertinggi terdapat di area
plasma nutfah dan hutan campuran. Keluaran dari penelitian ini berupa
poster infografik distribusi burung dan buku checklist burung ITB
Jatinangor.
Manfaat yang diharapkan dari proyek penelitian ini adalah tercapainya peningkatkan kesadaran terhadap pentingnya keanekaragaman hayati (khususnya burung) di lingkungan kampus, menyediakan basis data untuk pembangunan berkelanjutan di kampus ITB Jatinangor, dan mendorong kegiatan penelitian serupa baik di kampus maupun di luar kampus ITB Jatinangor.
Posting Komentar